SENTANI, KTM.COM – Berkaitan dengan keputusan Panitia Seleksi (Pansel) DPRP Papua kursi pengangkatan periode 2024-2029 yang masih menunggu Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri.
Tokoh Adat dari Wilayah Tanah Merah-Moy Kabupaten Jayapura mendesak Menteri Dalam Negeri agar dapat mengakomodir salah satu putra dari wilayah adat Tanah Merah-Moy Daerah Pengangkatan (Dapeng) Kabupaten Jayapura.
Ketika ditemui media ini di Kampung Maribu Distrik Sentani Barat Moy, Eliyakim Andatu tokoh adat Moy yang juga sebagai Ondoafi menyampaikan kekecewaan terhadap Pansel yang tidak secara bijaksana mempertimbangkan keadilan dalam mengakomodir keterwakilan orang adat di kursi DPRP sesuai dengan semangat otonomi khusus di Papua.
“Kami berharap Bapak Menteri dapat mempertimbangkan keseimbangan keterwakilan masyarakat adat di kabupaten Jayapura pada lembaga DPR Papua, karena di lembaga ini, tidak ada satu orang dari kami (Tanah Merah-Moy) yang duduk disana (DPRP. red), tutur Andatu.
Selain itu, menurut mantan ketua Dewan Adat Suku Moy ini berharap tidak boleh lagi ada praktek-praktek nepotisme dalam kursi pengangkatan DPRP Papua karena hal ini secara tidak langsung telah menciptakan kesenjangan sosial antara masyarakat adat di Kabupaten Jayapura.
Tambahnya, untuk kursi DPRP jalur politik telah terisi oleh saudara – saudara dari wilayah lain di Kabupaten Jayapura yakni wilayah Sentani dan Grime Nawa, untuk wilayah Moy Tanah Merah belum ada, maka untuk itu Pansel diharapkan dapat mempertimbangkan hal tersebut dengan bijaksana. Juga berharap ada kebijakan dari Mendagri.
“Ya kami berharap praktek kolusi dan nepotisme jangan lagi ada dalam kerja-kerja begini, karena kita semua hidup di kabupaten Jayapura dan harus menjaga kebersamaan. Tutupnya. (Viktor Done)
Editor: Aser Nerotouw
