SENTANI, KABARTANAHMERAH.COM – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Jayapura, Ir. Rudi Afdiner Saragih mengatakan, pihaknya telah menerima Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun Anggaran 2024 dengan anggaran lebih dari Rp 13 miliar.
“Memang ada tiga program sentral daripada kita punya (dinas) ini adalah untuk budidaya perikanan, penangkapan dan juga pengolahan pemasaran. Untuk itu, dari ketiga sumber dana pada tahun 2024 ini tetap kita laksanakan tugas fungsi reguler itu pemberian benih ikan kepada masyarakat dengan semprotannya maupun prasarana pendukungnya seperti waring budidaya,” ujarnya kepada wartawan media online ini di Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat, 23 Februari 2024.
Untuk program penangkapan, lanjut Rudi Saragih mengatakan, pihaknya memiliki kapal 2 GT dan 3 GT sebanyak delapan unit, yang akan meningkatkan penangkapan ikan guna memperlancar atau meningkatkan volume frekuensi pengiriman atau ekspor ikan oleh koperasi perikanan yang berlokasi di Demta yang bermitra dengan salah satu perusahaan.
“Pengiriman ikan kita yang selama ini ke Banyuwangi setiap satu bulan itukan hanya sekitar 30 ton. Oleh karena itu, kami harapkan pada tahun 2024 ini dengan adanya penambahan kapal 2 GT dan 3 GT itu bisa meningkatkan pengiriman ikan dari daerah ini mencapai 40 ton hingga 50 ton dalam satu bulan,” ujarnya.
“Sehingga apa yang telah ditegaskan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, yaitu peningkatan ekspor ikan dari Indonesia itu. Walaupun kita di Kabupaten Jayapura itu hanya digit 0,0 sekian persen itu bisa ikut berkontribusi dalam ekspor ikan,” ucapnya menambahkan.
Ia mengatakan, untuk program penangkapan ikan, pihaknya juga didukung oleh motor tempel yang jumlahnya cukup banyak di tahun 2024 ini, yaitu sebanyak 24 unit motor tempel yang aman dibagi atau diserahkan kepada kelompok-kelompok yang sudah terdaftar di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Jayapura.
“Kemudian kegiatan-kegiatan pendukung lainnya untuk pengolahan itu memang ada program strategis kita, yakni skala prioritas stunting itu di tahun ini kita alokasikan dana hampir satu miliar rupiah berupa makanan olahan, yang spesifik dalam penanganan stunting dari OPD yang bergerak di tim bidang ekonomi. Juga ada pendukung-pendukung lain, yaitu pengadaan untuk peningkatan secara akumulatif, baik itu tangkap maupun budidaya dan pengolahan pemasaran,” ujarnya lagi.
“Nah, itu saja yang bisa kami sampaikan untuk kita lakukan di tahun ini. Pada awal Januari 2024 lalu, sebenarnya kita sudah mulai dengan melakukan pendropan benih-benih ikan. Karena benih-benih ikan kita yang ada di balai benih itu tetap berproduksi dan harus disebarkan kepada kelompok pada waktu-waktu tertentu atau tidak boleh terlalu lama yang nantinya membebani anggaran,” sambungnya.
Untuk program-program di DKP Kabupaten Jayapura pada tahun 2024, pihaknya sudah bergerak cepat guna melaksanakan program tersebut setelah penyerahan DPA yang dilakukan oleh Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo secara simbolis kepada beberapa OPD dan distrik beberapa waktu lalu disela-sela pelaksanaan Apel Senin pagi pekan lalu.
“Di tahun 2024 ini, anggaran kita meningkat dari tahun sebelumnya. Karena di tahun ini kami mendapat lagi satu alokasi DAK. Di mana, 2023 lalu itu memang untuk semua Dinas Kelautan dan Perikanan seluruh Indonesia banyak yang di pending sehubungan dengan pembangunan IKN,” bebernya.
“Pada 2024 ini, akumulatif kita semua dengan tim dan seluruh pegawai itu anggaran lebih sekitar 13 miliar rupiah. Dari sini untuk masyarakat yang berupa belanja langsung itu dengan anggaran lebih dari 10 miliar rupiah dan itu untuk kegiatan kepada masyarakat,”.
“Itu semua dari sumber dana dari DAK, dana Otsus serta dana bagi hasil (DBH) sumberdaya alam, yang diluncurkan sejak 2018 itu kami di DKP sering mendapatkan alokasi dana tersebut. Di 2018 itu 1 miliar, terus 1,5 miliar, 1,9 miliar, 2 miliar dan sekarang ini kita masih mendapatkan sekitar 1,7 miliar lebih. Nah, inilah yang mendorong kita untuk dapat meningkatkan apa yang sudah dicapai di tahun lalu itu semuanya untuk kebutuhan masyarakat kelautan perikanan kita,” pungkas Rudi Saragih. (Fan)
Editor: Isco