Home / SOSIAL BUDAYA

Kamis, 22 Agustus 2024 - 16:04 WIB

Disbudpar Kab. Jayapura Bakal Gelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Sanggar Tari

- Penulis

Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Jayapura Fred Modouw (Foto : Viktor Done / Isco)

Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Jayapura Fred Modouw (Foto : Viktor Done / Isco)

SENTANI, KABARTANAHMERAH.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) akan menggelar pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pengelolaan sanggar tari yang ada di daerah setempat.

Pelatihan tersebut akan diikuti 100 peserta pimpinan grup sanggar tari se- Kabupaten Jayapura yang direncanakan dimulai tanggal 26 Agustus hingga 27 Agustus 2024 nantinya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Jayapura Ted Yones Mokay melalui Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura Fred Modouw mengatakan, pelatihan yang akan digelar selama dua hari ini akan diikuti oleh pimpinan grup atau sanggar tari kesenian tradisional di daerah ini.

“Tujuan kegiatan pelatihan ini dalam rangka penguatan kapasitas kelompok kesenian, baik tradisional dan kontemporer bagi pengelola (pemilik) grup sanggar tari di 139 kampung dan lima (5) kelurahan,” katanya, di Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu, 21 Agustus 2024.
Melalui pelatihan yang akan digelar selama dua hari ini, diharapkan dapat mendorong para pemilik sanggar di Kabupaten Jayapura untuk terus meningkatkan kualitas dan memenuhi standar usaha sanggar seni. Sehingga dapat berperan dalam melestarikan kebudayaan dan kesenian di Kabupaten Jayapura.

Menurut Kabid Kebudayaan Fred Modouw, kegiatan ini dibuat karena melihat semangat dari para seniman Kabupaten Jayapura, yang begitu besar dalam menghimpun generasi muda atau anak-anak muda Papua untuk terlibat dalam hal positif dalam hal ini tarian modern dan tradisional.

“Melalui sanggar tari, maka nilai-nilai budaya Papua, khususnya Kabupaten Jayapura dapat dijaga dan dilestarikan dengan baik melalui tari dan lagu. Sehingga bisa diwariskan ke generasi selanjutnya,” papar Fred Modouw.
Dirinya juga menjelaskan, bahwa pelatihan ini tujuannya bagaimana para pengelola itu mampu membentuk sebuah sanggar seni tari tradisional dengan baik.

“Jadi kami mau sampaikan, bahwa grup dan sanggar itu dua hal berbeda. Sehingga ini yang harus diajarkan kepada mereka agar pembinaan kesenian di kampung berjalan dengan baik,” katanya.

Selain itu, Fred menambahkan hal lainnya, yakni pihaknya ingin mendata ulang seberapa banyak grup dan sanggar kesenian di Kabupaten Jayapura. Supaya dukungan pemerintah itu terarah.

“Karena selama ini kami tidak tahu berapa banyak grup dan sanggar seni tari, sehingga bantuan juga tidak bisa terarah, baik dari pusat maupun daerah. Maka dengan adanya kegiatan ini nantinya kami mau merapikan manajemennya,” ujar Kabid Kebudayaan ini.

Untuk diketahui, terdata di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura grup dan sanggar sebanyak 30 yang tersebar di 19 distrik daerah ini.
Dalam pelatihan nanti, akan diberikan uang pembinaan sebesar Rp. 100 juta yang dibagi kepada 10 grup dan sanggar tari di Kabupaten Jayapura dengan melengkapi persyaratan yang ada. ( Viktor Done )

Editor: Aser Nerotouw

Share :

Baca Juga

BERITA

Jan Jap Ormuseray (JJO) beserta Pejabat lainnya Hadiri Ibadah Perayaan Paskah IKT Kabupaten Jayapura

BERITA

Peringati HUT PI Ke-72 Tahun, Jemaat GKI Mizpa Yongsu Desoyo Gelar Ibadah Syukur

SOSIAL BUDAYA

Warga Jemaat GKI Efata Dosay Hibahkan Tanah Kepada Gereja

SOSIAL BUDAYA

Yanto Eluay, Kita Harus Jujur Kampung Adat Itu Baik

BERITA

Kapolsek SenTim Gelar Ibadah syukuran 100 hari Kerja sekaligus memberikan Motivasi dan Semangat Kerja bagi Personil

SOSIAL BUDAYA

Hadiri Perayaan Natal IKT Kabupaten Jayapura, Ini Pesan Damai Natal dari Asrin Rante Tasak

PAPUA

Yosua Noak Douw : Sebenarnya Apa Konsep Paguyuban Nusantara.? OAP Juga Nusantara

SOSIAL BUDAYA

Saliyap Kampung Mekari, Eksistensi Masyarakat Adat Yang Tetap Ada