SENTANI, KABARTANAHMERAH.COM – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Jayapura menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan Advokasi Pentahelix Peningkatan Kepatuhan Indsutri Rumah Tangga Pangan (IRTP) bersama stakeholder.
Kegiatan FGD dan Advokasi Stakeholder tersebut dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 20 Agustus 2024, bertempat di Hotel Horizon Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
Yang di hadiri oleh pemerintah daerah, tokoh masyarakat, awak media serta stakeholder lainnya.
Kepala BBPOM Jayapura Hermanto mengatakan FGD dan Advokasi Stakeholder tersebut bentuk komitmen BBPOM Jayapura dalam mendukung kemajuan UMKM untuk pengawasan produk dalam peningkatan kepatuhan disekitar rumah tangga pangan di Provinsi Papua yang hari ini juga dilaksanakan di Kabupaten Jayapura.
FGD dan Advokasi Stakeholder, Kolaborasi Pentahelix Peningkatan Kepatuhan IRTP Di Provinsi Papua, bertujuan untuk berkolaborasi dengan lima elemen.
“Tujuannya, untuk melakukan kolaborasi atau sinergi dari lima elemen yaitu pemerintah baik itu pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha, media, universitas dan komunitas atau dari tokoh masyarakat dan komunitas masyarakat,” Kata Hermanto, Selasa (20/08/2024).
“Kita bersinergi untuk melengkapi kelemahan-kelemahan atau kekurangan di masing-masing bagian elemen, sehingga dapat memberikan dampak yang lebih optimal khususnya dalam pembinaan kepada industri rumah tangga pangan,” sambungnya.
Tambah Hermanto, dengan adanya kegiatan seperti ini agar semua elemen dapat bekerja sama, sehingga IRTP memenuhi syaratnga dan dapat mencapai hasil yang optimal.
“Dapat dikerjakan gotong royong keroyokan bersama-sama ke satu tempat sehingga nanti industri rumah tangga ini bisa memenuhi syaratnya terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan,” katanya.
“Dan juga cara produksinya yang bagus, lebelnya bagus hygiensanitasi juga bagus,kemudian layoutnya, ruangannya juga bagus pasti juga umumnya menggunakan peralatan-peralatan yang bagusbagus,” tambahnya.
Lebih lanjut, Hermanto mengatakan, dengan adanya kegiatan ini setiap elemen dapat saling melengkapi.
“Makanya kalau dia (Palaku UMKM) ada kelemahan dalam kekurangan di peralatan bisa dibantu oleh instansi atau dinas-dinas yang memiliki kemampuan untuk membantu atau menghibahkan itu,” ujarnya Hermanto.
“Hibah terhadap bantuan peralatan dan juga akan ruangan produksi,” sambungnya.
Selalu Kepala BBPOM, Hermanto berharap, kedepannya pelaku-pelaku usaha di Kabupaten Jayapura akan dilatih dan diberi pencerahan terhadap aturan-aturan yang ada.
“Mereka (Pelaku UMKM) juga akan dilatih terhadap peraturan yang berlaku sehingga nanti hasil produksi rumah tangga yang bagus, aman dan sehat untuk di konsumsi masyarakat sehingga dapat bersaing dengan produk yang lain dan juga dapat di produksi dan jual di kabupaten Jayapura bisa juga di Provinsi lain di seluruh Indonesia,” harap Hermanto.
“Harapan saya, nantinya kami akan melakukan pembinaan sehingga kedepannya setiap pelaku UMKM nantinya, akan memenuhi hasil yang bagus dan juga dapat menjadi pilihan masyarakat dan juga dapat meningkatkan perekonomian dan juga pendapatan daerah untuk Kabupaten Jayapura,” pungkas Hermanto.
Editor: Isco