SENTANI, KABARTANAHMERAH.COM – Penjabat (Pj) Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo, S.STP., M.Si., menginstruksikan kepada seluruh OPD di daerah itu, tetap fokus dan mendukung pada pengentasan kemiskinan ekstrem, serta pencegahan stunting di daerah itu.
Hal tersebut ditegaskan oleh Pj Bupati Jayapura ketika menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, kemarin.
Di Kabupaten Jayapura, kata Triwarno Purnomo, bahwa sesuai hasil pendataan, masyarakatnya tidak ada yang termasuk kategori kemiskinan esktrem.
“Saya sudah instruksikan kepada pimpinan-pimpinan OPD agar menyediakan bahan pokok (bapok) seperti beras, yang nantinya disiapkan oleh Dinas Ketahanan Pangan untuk dibagikan kepada masyarakat,” katanya.
“Untuk itu, saya berharap seluruh (54) OPD dapat melakukan langkah-langkah yang terukur dan memiliki data yang valid. Begitu juga dengan stunting, OPD harus memiliki data yang akurat serta tepat,” pinta Bupati Triwarno menambahkan.
Menurut Orang Nomor Satu di Kabupaten Jayapura ini, pihaknya juga memberikan dukungan pembiayaan untuk membantu kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari dana Otonomi khusus (Otsus) agar masyarakat bisa sejahtera.
“Kalau jaminan sosial salah satu cara mengatasi kemiskinan ekstrem itukan dari pusat berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT). Kalau kita daerah membantu masyarakat ekonomi lemah dengan dukungan dana kepada kelompok UMKM,” tuturnya.
Selain itu, Mantan Sekretaris DPRD Kabupaten Keerom ini pun menjelaskan, pihaknya juga mendorong Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), untuk membangun jalan-jalan produksi, guna membantu masyarakat dalam meningkatkan produksi perkebunan dan pertanian.
“Itu semua kami lakukan untuk mengatasi masalah kemiskinan ekstrem, yang telah menjadi atensi pemerintah pusat pada 2024 ini. Sehingga pemerintah daerah dapat menyesuaikan dengan sumber daya yang ada,” katanya.
Triwarno juga menambahkan, selain dana Otsus yang diturunkan ke kampung, ada juga alokasi dana desa (ADD) yang langsung dikelola oleh pemerintah kampung. Sehingga mereka akan membuat program penguatan ekonomi dengan sumber daya yang ada.
Penurunan kemiskinan ekstrem dapat diturunkan sesuai imbauan dari Bank Dunia, yakni pemerintah harus memberikan bantuan sosial dan subsidi, pemberdayaan masyarakat, serta pembangunan infrastruktur pelayanan dasar.
Bank Indonesia telah memprediksi bahwa pada 2024 akan terjadi pertumbuhan ekonomi dikisaran lima persen, karena adanya kegiatan pemilihan umum (Pemilu), serta akses jual beli dipasaran maupun disemua tempat kembali lancar setelah vakum akibat pandemi Covid-19. (Fan)
Editor: Isco