Home / EKONOMI / LINGKUNGAN

Rabu, 27 Maret 2024 - 23:47 WIB

Kopernik Papua, Kunjungi Galeri Kreatif Kehutanan Provinsi Papua

- Penulis

an Jap Ormuseray, SH., M.Si., Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua ketika memberikan arahan kepada  Kopernik Papua bersama masyarakat Kampung Kendate saat mengunjungi Galeri Kreatif Kehutanan atau Pusat Oleh-oleh Khas Papua. (Foto : AW)

an Jap Ormuseray, SH., M.Si., Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua ketika memberikan arahan kepada Kopernik Papua bersama masyarakat Kampung Kendate saat mengunjungi Galeri Kreatif Kehutanan atau Pusat Oleh-oleh Khas Papua. (Foto : AW)

SENTANI, KABARTANAHMERAH.COM – Sebagai upaya untuk memberantas Kemiskinan dan meningkatkan ekonomi masyarakat, Yayasan Kopernik berkolaborasi dengan masyarakat di Kampung Kendate, Kabupaten Jayapura dalam program pengembangan turunan ikan.

Kopernik Papua bersama masyarakat Kampung Kendate foto bersama Jap Ormuseray, SH., M.Si., Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua. (Foto : AW)

Kepada Wartawan, Asisten Menejer Kopernik Papua Milka Limbongan mengatakan, kunjungan ini bagian dari program Kopernik Papua.

“Kami dari Kopernik Papua, mengantar teman-teman dari Kendate untuk datang dan berkunjung ke Galeri Kreatif Kehutanan Provinsi Papua atau Pusat oleh-oleh Khas Papua sebagai bagian dari program kami”, Kata Milka Limbongan, Rabu (27/03/2024) pagi.

“Jadi kami punya program untuk program pengembangan khususnya untuk produk turunan Ikan karena kendate sendiri punya ikan yang cukup banyak. Jadi kami membantu mereka dengan produksi sosis ikan, bakso ikan, abon ikan, kerupuk ikan dan naget ikan”, sambungnya.

Lebih lanjut, Milka Limbongan Mengatakan produk-produk turunan yang memang perlu dilakukan supaya waktu ikan melimpah mereka punya pilihan untuk memproses ini sehingga bisa meningkatkan ekonomi mereka.

“Program kunjungan ini untuk melihat bagaimana pemasaran. Jadi mereka sudah sampai produksi sekarang mau melihat pemasaran tapi karena di sini ada proses produksi mereka juga mau melihat sebagaimana proses produksi standarnya seperti apa.” Ujar Milka.

“Supaya nanti mereka bisa kembali ke kampung kendate dan dapat melanjutkan proses pemasaran dan produksinya,” sambungnya.

Kata Milka Limbongan, selain Kampung Kendate, ada beberapa kampung di pesisir tanah merah dan juga di Lembah Grime Nawa.

“Setelah ini kami akan mendatangkan dari kampung tablasupa karena mereka juga melakukan hal yang sama dengan kampung kendate selain itu ada juga di Kampung Sabeyap. Untuk kampung Sabeyap kami fokusnya pada kakao atau coklat,” katanya.

“Harapan kami semoga program ini bisa sukses jadi tidak sampai diprogram saja tapi mama mama memang benar-benar dapat menghasilkan produk-produk mereka yang mungkin bisa masuk ke sini. Sehingga dari situ kita bisa melihat peningkatan ekonomi masyarakat semakin meningkat,” harap Milka Limbongan.

Kopernik Papua bersama masyarakat Kampung Kendate foto bersama Jap Ormuseray, SH., M.Si., Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua. (Foto : AW)

Sementara itu, Mama Ribka Yarisetouw Ketua Kelompok Sosis Kampung Kendate mengapresiasi sekaligus mengharapkan agar produk olahan ikan mereka bisa dipasarkan di Galeri Kreatif Kehutanan.

“Kami kunjungi Galeri dan memberikan wawasan untuk bagaimana produk bisa maju ke depan. Dan bagaimana kita bisa tau cara pemasaran dan banyak pelajaran yang bisa diambil. Jadi ketika pulang, tidak tinggal diam, sehingga kebutuhan keluarga bisa terpenuhi. Kalau bisa Galeri ini bisa memasarkan produk-produk olahan dikampung-kampung lebih banyak lagi,” harapnya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Papua, Jan Jap Ormuseray mengatakan kunjungan tersebut memberikan dampak terhadap kelompok pengelolaan ikan yang dibina oleh Yayasan Kopernik Papua.

Dimana untuk menjadikan produk mereka bisa mendapatkan pemasaran agar ke depan masyarakat dapat mengelola sumber daya alamnya untuk kemandirian.

“Melalui itu sudah bisa punya pendapatan melalui produk-produk olahan hasil hutan atau hasil potensi yang dikampung masing-masing, terutama di kampung Kendate. Bagaimana mereka melihat bagaimana proses untuk kemasan, proses perizinan dan untuk pemasaran,” ujarnya. (Aser Nerotouw)

Editor: Isco

Share :

Baca Juga

EKONOMI

Menjaga Perairan Teluk Tanah Merah Dengan Tiyaitiki

LINGKUNGAN

Kalau Tidak Mau Ada Malapetaka, Kaka Bass Bilang Kam Harus Jaga Cycloop

BERITA

KLHS Wajib untuk Memastikan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

LINGKUNGAN

Penyelamatan Cagar Alam Cycloop Melalui Penanaman Bambu Disosialisasikan

LINGKUNGAN

Selamat Hari Bumi Sedunia

EKONOMI

Pdt. Albert Suebu : HPSN 2024, Mengingatkan Pesan Bapa Bas “Kita Harus Pilih Pemimpin yang Punya Hati Kepada Lingkungan Hidup”

LINGKUNGAN

Mendukung Langkah Strategi Pencapaian Indonesia Forestry and Other Land Uses Net-Sink 2030, Dishut dan LH Papua Menggelar Penanaman 30 Batang Pohon

LINGKUNGAN

Pemprov Papua, Terima SK Perhutanan Sosial dan SK TORA dari Presiden