“Pemerintah Provinsi Papua menggelar Pelatihan Budidaya Jamur”
SENTANI, KABARTANAHMERAH.COM – Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup melakukan Pelatihan Budidaya Jamur dalam rangka pemberdayaan masyarakat adat melalui peningkataan kapasitas dan usaha Masyarakat Adat (Kelompok Usaha).
Pelatihan Budidaya Jamur, belangsung di Kampung Sabron Yaru, Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura. Dilakukan selama 5 hari yang dimulai dari tanggal 4 – 8 desember 2023 yang diikuti oleh 20 orang peserta masyarakat adat di Provinsi Papua.
Kepada media termaksud kabartanahmerah.com Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua Jan Jap Ormuseray, SH.,M.Si mengatakan Pemerintah Provinsi Papua lewat dana Otonomi Khusus malaksanakan pelatihan Budidaya Jamur.
“Dilaksanakan pelatihan tersebut karna Potensi Sagu Jamur ini sangat banyak di Kabupaten Jayapura, sampai hari ini belum maksimal dikelolah, dengan adanya pelatihan dapat memberikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat dalam pemanfaatan limba Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) seperti Sagu dan limba Hasil Hutan Kayu (HHK) yang ada disekitar kita menjadi menjadi suatu produk-produk yang bernilai ekonomis”, terang Kadishut dan LH Papua Jan Jap Ormuseray.
“Selama pelatihan mereka akan dibekali dengan semua ilmu tentang tatacara mengelolah jamur sehingga punya nilai ekonomis yang tinggi”, bebernya
“Untuk itu, dengan ada pelatihan ini nantinya dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat adat di Provinsi Papua”, sambungnya JJO sapaan akrabnya
Lebih lanjut, JJO mengatakan di Jogja itu ada namanya jejamuran, pengelolaan jamur yang sampai sudah mendunia, “kalau mereka bisa kenapa kita tidak bisa.?”
“Itu yang menjadi dasar sehingga selaku kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua saya mendorong atau mendukung untuk dilaksanakan kegiatan pelatihan Budidiya Jamur disini juga”, katanya
“Puji Tuhan, Narasumbernya seorang Dosen Pertanian Kehutanan dari Makassar dan yang dari Jogja pendiri jejamuran itu sendiri yang datang sebagai Narasumber”, sambung JJO
JJO berharap, dengan adanya pelatihan tersebut maka kelompok-kelompok masyarakat, mama-mama Papua yang ada di Kabupaten Jayapaura sudah punya pengetahuan tentang pengelolaan Jamur.
“Untuk tahap pertama ini, Kelompok Masyarakat Adat dan mama-mama Papua sudah punya pengetahuan tentang bagaimana mengelolah jamur sampai dengan bisa dijual nantinya. Sehingga bisa mendatangkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari”, pungkas JJO. (Aser Nerotouw)