SENTANI, KABARTANAHMERAH.COM – Mantan Gubernur Papua Barnabas Suebu dalam keterangan persnya mengatakan, dulu saya pesan kepada Bupati Jayapura, kita harus jaga gunung Cycloop kalau tidak dilakukan penjagaan terhadap gunung Cycloop akan ada malapetaka dan itu terjadi pada tahun 2019 lalu.
“Saat saya turun dan pensiun dari pemerintahan, saya menitipkan beberapa hal yakni pertama soal Cycloop dan lingkungan kemudian soal kemanusiaan dan ketiga terkait pelayanan terhadap Tuhan, ini yang masih coba saya perjuangkan. Hal ini disampaikan Mantan Gubernur Papua Barnabas Suebu di Restoran Yougwa, Sentani, Sabtu (22/07/2023), lalu.
“Termasuk menitipkan pesan untuk pemerintah tetap memperhatikan masyarakat di kampung – kampung yang mungkin tidak memiliki daya untuk bangkit,” sambungnya
Kaka Bass sapaan akrabnya, ia mengaku prihatin dengan kondisi pegunungan Cycloop saat ini.
Pengrusakan yang sudah terjadi sejak dirinya mejabat gubernur tak mereda, malah semakin bertambah parah.
Ia mengecam keras, oknum-oknum yang melakukan pengrusakan di pegunungan Cyloop itu. Sebab, pegunungan Cycloop merupakan sumber kehidupan masyarakat di wilayah setempat.
“Cycloop itu yang memelihara kita. Kita semua minum air dan mandi dari Cycloop. Oksigen dari pohon di Cyloop itu. Jadi itu hidup kita, tidak boleh dirusak tapi harus dijaga,” terangnya
“kalau tidak dijaga gunung Cycloop, kita lihat lagi akan ada malapetaka yang jauh lebih besar, bisa saja 10 kali lipat dari tahun 2019 lalu”, sambung Kaka Bass sedih.
Melihat kondisi tersebut, Ia mengaku langsung menemui Plh. Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun untuk membicarakan kegiatan penghijauan kembali pegunungan Cycloop. Hasilnya disepakati akan digelar kegiatan bertajuk “Gerakan Masyarakat Penyelamatan Cagar Alam Cycloop”.
“Kami sudah rapat beberapa kali untuk persiapan penamanam menghijaukan kembali secara massal. Artinya semua rakyat yang tinggal dari Base-G sampai Depapre ikut ambil bagian untuk bersama-sama dalam kegiatan ini,” ujar kaka Bass.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Papua, Jan Jap Ormuserai mengungkapkan, kegiatan ini akan menanam 66.666 bibit pohon bambu sepanjang 60 km dari Pasir 6 sampai di Kampung Maribu. Berbagai persiapan jelang pelaksanaan kegiatan tersebut sudah dilakukan.
“Plh. Gubernur Papua sudah menyiapkan kesepakatan untuk mendukung aksi yang dikampanyekan Mantan Gubernur Papua dan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup ini. Bibitnya juga sudah disiapkan,” ujar JJO sapaan akrabnya.
Menurut JJO, kerusakan pada kawasan penyangga Cagar Alam Cycloop memang belum sampai 10 persen. Tetapi potensi kerusakannya sangat tinggi, karena itulah pemerintah mendukug kegiatan ini sebagai langkah pencegahan.
“Jadi kegiatan ini kami lakukan di luar kawasan Cagar Alam Cyloop. Tepatnya 100 meter dari batas pal, dengan lebar 10 meter dan jarak tanam 3 kali 3,” ujarnya.
JJO menambahkan, Pemprov Papua akan mengangkat Satuan Tugas Cycloop yang berasal dari masyarakat adat setempat untuk melakukan pengawasan pasca kegiatan pembinaan. Keberadaan satgas ini penting untuk mengantisipasi aksi perusakan bibit pohon yang ditanam.
“Perekrutan satgas ini penting sekali, karena setelah sembunyi bisa saja terjadi aksi pengrusakan. Untuk tahun pertama ini, kami membentuk 80 orang Satgas Cycloop. Kita harapkan pada waktu berikut bisa tambah sesuai kebutuhan dan siapkan fasilitas pendukungnnya seperti drone,” ucapnya. ( Isco – kabartanahmerah.com )
Editor: Isco