SENTANI, KABARTANAHMERAH.COM – Kalau bicara masalah Festival Danau Sentani (FDS) Ketua Dewan Adat Suku Sentani (DASS) Origenes Kaway, S.Th, kepada awak media mengatakan bahwa Danau ini ada pemiliknya,, namun pemiliknya tidak tahu tentang pelaksanaan FDS yang ke-XIII di tahun 2023.
Namanya saja Festival Danau Sentani maka perlu orang Sentani dan Saya, selaku Ketua DASS harus mengetahui soal pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Sesuai jadwal bahwa pelaksanaan FDS akan dibuka pada tanggal 5 Juli dan penutupan pada tanggal 7 Juli 2023, Panitia pelaksanaan tidak melakukan koordinasi bersama tokoh – tokoh adat atau Ondo dan Kepala Suku, agar kami selaku Ondo dan Kepala Suku dapat menyampaikan kepada warga kami untuk ikut dan meramaikan dan sukseskan kegiatan tersebut, waktu jaman mantan Bupati Jayapura Alm. Habel Melkias Suwae (HMS) dan Mathius Awoitauw, (MA) pasti akan ada pertemuan dan kordinasi bersama para Ondo dan Kepala Suku khusus Daerah Sentani,” ucap Kaway.
“Kordinasi dan pertemuan bersama Ondo dan Khose (Kepala Suku) perlu ada penghargaan dan penghormatan dan itu sangat penting, sekaligus meminta izin untuk membuat kegiatan FDS. Bukan soal uang, tetapi Ondoafi dan Kepala Suku adalah pemilik Danau ini. Menurut Saya, kegiatan Festival Danau Sentani ini di rubah saja namanya menjadi Festival Budaya Pemerintah Kabupaten Jayapura, karena kegiatan hanya tiga hari dan tidak akan berdampak baik pada masyarakat.
Selain sebagai Ketua Dewan Adat Suku Sentani (DASS), juga sebagai Anggota DPR Papua yang tugas itu mengawasi hal – hal seperti ini, namun di nilai tidak ada artinya kita berteriak dan tersenyum diatas penderitaan rakyat sendirian.
“Pelaksanaan FDS hanya sebuah acara seremonial yang dilakukan setiap tahun di Kabupaten Jayapura, dan perlu sekali bagi masyarakat harus bisa mendapatkan outputnya, dan kalau kegiatan hanya 3 hari, maka perlu dikelola secara baik agar masyarakat benar – benar mendapatkan keuntungan juga dari pelaksanaan FDS ke – XIII tahun 2023,” tutup Origenes. (DaniEl)
Editor: Isco