JAYAPURA, KABARTANAHMERAH.COM – Dalam pertemuan Negara – negara Pasifik yang dilakukan di Nadi, Fiji pekan lalu, Perdana Menteri Fiji Stiveni Rabuka menerima pemimpin kelompok ULMWP Benny Wenda. Dalam foto yang dibagikan dibeberapa media, PM Rabuka mengenakan noken dengan gambar bendera bintang kejora sambil bersalaman dengan Benny Wenda.
Hal ini mendapatkan protes keras dari Pemerintah Indonesia, pasalnya dalam pertemuan sebelumnya dengan PM PNG James Marape, PM Fiji menyampaikan respektnya terhadap kedaulatan Indonesia dan menyatakan dirinya tidak berhak untuk membicarakan kedaulatan negara lain dan harus memikirkan kedaulatan negaranya sendiri. Hal senada juga disampaikan oleh PM PNG James Marape.
Pemerintah Indonesia melalui kementerian Luar Negeri mengirimkan Nota Diplomatic kepada pemerintah Fiji untuk memprotes pertemuan yang dilakukan oleh PM Fiji dengan Benny Wenda.
Melihat adanya Nota Diplomatik sebagai bentuk protes yang dilakukan Pemerintah Indonesia kepada PM Fiji, Benny Wenda mempertanyakan kenapa Indonesia melakukan protes jika negara Fiji mendukung ULMWP namun Indonesia juga memberikan dukungannya kepada Palestina untuk Merdeka.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Steve Mara Ketua Melanesian Youth Diplomacy Forum (MYDIF) manjawab bahwa dukungan yang dilakukan oleh Indonesia kepada Palestina berbeda dengan dukungan yang diminta Benny Wenda dari Fiji.
Dukungan Indonesia kepada Palestina adalah dukungan yang didasarkan kepada norma dan hukum internasional, bukan untuk tujuan politis.
Selanjutnya, Benny Wenda perlu ketahui bahwa status dan wilayah negara Palestina telah diakui oleh PBB melalui berbagai resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB (General Assembly).
Hal lain yang perlu dipahami adalah Papua sudah melakukan self-determination yang diawasi langsung oleh PBB, sedangkan Palestina belum pernah melakukan self-determination. Jadi perbedaannya sangat mendasar dan bentuk dukungannya juga berbeda.
Steve Mara juga menjelaskan bahwa, Pemerintah Fiji melalui Manoa Kamikamica mewakili PM Fiji Sitiveni Rabuka dalam press conference Fiji Government menjelaskan bahwa PM Fiji menghormati setiap pertemuan yang dilakukan di Fiji pekan lalu, dan mengenai isu West Papua, Fiji mengakui respek terhadap kedaulatan Indonesia sebagai salah satu negara tetangga Fiji.
Saya juga menegaskan bahwa perjuangan kita saat ini adalah membangun Papua dengan program kerja yang nyata, memberikan dukungan kepada pemerintah daerah di Papua untuk memberdayakan anak muda dalam pengembangan skill, membangun kerjasama dalam bidang ekonomi dengan negara-negara wilayah pasifik, hasil-hasil sumber daya kita harus ditingkatkan kemudian kita cari pasar diwilayah pasifik.
Hal ini lebih baik ketimbang kita membicarakan isu politis yang tidak ada ujungnya. Papua sudah harus berlari untuk maju, kita tidak bisa terus dinina-bobokan dengan segala janji dan mimpi yang dimiliki oleh beberapa orang, tegas Steve. (eldan)
Editor: IscoSumber: Eldan