SENTANI, KABARTANAHMERAH.COM – Mantan Ketua KPUD Kabupaten Jayapura Izak Randi Hikoyabi, SE., sampaikan bahwa terdapat Empat (4), elemen penting guna suksesnya pelaksanaan Pemilu serentak tahun 2024 nanti.
Keempat elemen tersebut adalah : 1. Penyelenggara pemilu, 2. Peserta Pemilu, 3. Calon, dan 4. Pemilih.
Sesuai dengan UU nomor 7 tahun 2017 tentang pemilihan umum, yang sudah disahkan oleh Negara.
Bahwa Rekrutmen penyelenggara pemilu ada hocd yaitu PPK sudah dilaksanakan oleh KPU Kabupaten / Kota.
Dan Rekrutmen PPS dalam tahapan seleksi. Serta KPPS nanti 2 bulan sebelum hari pengutipan hitung di bentuk oleh KPU Kabupaten / Kota.
Dalam mempersiapkan pelaksanaan pemilu, sedang dikerjakan oleh penyelenggara pemilu KPU dan Bawaslu yang sudah kerja sangat maksimal di tahapan persiapan ini.
Mantan Ketua KPUD Kabupaten Jayapura. Izak Randi Hikoyabi, SE., kepada Wartawan Media On Line Kabartanahmerah.com, mengatakan perlu kita memberikan perhatian kepada penyelenggara pemilu di tingkat bawah untuk dapat bekerja maksimal dan profesional.
Kita ketahui bersama bahwa KPU telah merekrut tenaga penyelenggara Pemilu mulai dari PPD, PPS dan KPPS., Saya, perlu sekali melihat dalam perspektif untuk bagaimana penyelenggara pemilu itu bekerja bersinergritas dan proposional dan profesional, sesuai dengan undang – undang sudah memberikan kita rambu – rambu yang namanya itu asas penyelenggara pemilu itu, salah satunya menyebutkan adalah kepastian hukum dan juga ada proporsional dan profesional”, ungkap Randi. (Sabtu, 14 Januari 2023)
Ditambahkan Izak, Beberapa hal penting juga perlu diperhatikan adalah kegiatan Bela Negara ( BelNeg ) bagi penyelenggara. Pemilu ad hocd merupakan upaya membina kesadaran ad hocd untuk serta dalam pembelaan kepada Negara dan pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membina dan meningkatkan usaha pertahanan Negara dengan menanamkan komitmen kebangsaan, termasuk mengembangkan nilai, perilaku dan bertanggung jawab sebagai warga Negara Indonesia.
“Tantangan dalam Pemilu bagi penyelenggara pemilu ad hocd adalah kejahatan transaksional maney politik atau dikenal dengan sebutan Politik uang. Rentan sekali bagi penyelenggara pemilu ad hocd,”. Tegas Izak R Hikoyabi yang juga selaku Sekertaris Umum KONI Kabupaten Jayapura.
‘Oleh karena itu, pemahaman tetang pemilu baik oleh lembaga KPU,Bawaslu dan DKPP, secara terus menerus telah memberikan penguatan kapasitas namun perlu juga di kuatkan melalui Diklat Bela Negara oleh pihak berwajib.
“Hal tersebut di nilai sangat penting guna menjaga agar penyelenggara terhindar dari Operasi tangkap tangan (OTT), disaat pelaksanan Pemilu serentak berlangsung,”
Menurutnya, bahwa triminology Bela Negara dari segi politik tidak mesti di artikan sebagai perjuangan dalam perang, tetapi perjuangan mengimplementasi untuk mencintai Bangsa dan Negara Indonesia guna mewujudkan Pelaksanaan Pemilu yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Penyelenggara pemilu harus mampu mendominasi aturan – aturan yang lain, nah yang saya sampaikan khusus di Wilayah TABI ini dan di Provinsi ini ada 8 Kabupaten dan 1 Kota, maka penyelenggara pemilunya ini perlu disiapkan dengan baik karena ini adalah pemilu yang sangat luar biasa dengan sistem profesional terbuka. Ya ini sangat terbuka karena rakyat itu menentukan pilihannya dan memilih caleg-caleg yang ada di masing-masing daerah pemilihan yang tersebar di seluruh wilayah ini, untuk berada pada DPR pusat DPD, DPR provinsi dan DPR Kabupaten dan Kota.
Izak Randi Hikoyabi, SE., yang juga menjabat Direktur Baniau (PRUSDA ) Kabupaten Jayapura, mengungkap bahwa ada beberapa hal yang menjadi perhatian adalah, perlu kita memberikan pemahaman atau bimbingan teknis (Bimtek) kepada penyelenggara pemilu di tingkat bawah yaitu PPD, PPS dan KPPS, kita harus juga bekali dengan ilmu Bela Negara (BelNeg), itu adalah bukti kecintaan kita kepada Negara sehingga kita perlu sekali menjaga kualitas pemilu itu dan Kualitas pemilu itu tidak akan jatuh dari langit kualitas pemilu itu dikerjakan oleh penyelenggara pemilu itu sendiri.
Karena itu, Kita tidak boleh sampai kecolongan.! pemilu ini jangan sampai nilai kualitasnya rusak atau penyelenggaraannya dikatakan tidak profesional dalam melaksanakan tugas – tugas pada saat pelaksanaan perhitungan nantinya.
Oleh karena itu saya berharap Pemerintah Daerah di tingkat Provinsi, KPU Provinsi, KPU Kabupaten dan Kota harus merencanakan program Bela Negara khusus untuk PPS, KPPS, dan PPK, sehingga mereka diisi dengan pemahaman – pemahaman tentang Bela Negara.
Bela Negara ini merupakan bagian dari kita memberikan penguatan dan memberikan mereka ilmu, selain dia (Penyelenggara) berintegritas tapi dia juga tahu bahwa undang – undang memberikan dia hak dan kewajiban untuk melaksanakan dengan baik, jujur, adil dan transparan, dan itu tidak cukup hanya kita bekali di dalam bimtek – bimtek saja.
Upaya untuk menjaga netralitas menjadi integritas tapi juga dengan wawasan bela negaranya itu juga kita harus berkali. Saya, sudah komunikasi baik dengan Rindam dan juga akan berkomunikasi dengan KPU pusat dan KPU provinsi sehingga program ini dicanangkan oleh Pemerintah Daerah, sehingga penyelenggara pemilu di tingkat Pusat sampai daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota berjalan maksimal. Pungkas Mantan Ketua KPUD Kabupaten Jayapura itu.
Dengan pelaksanaan ilmu BelNeg secara langsung kita berikan ilmu tambahan, sehingga mereka lebih siap, mereka lebih kuat, mereka lebih pas lagi dalam menjalankan tugas-tugas pelaksanaan dalam pemilu yang akan datang.
Kapan dilaksanakan..!
Nah itu bisa kita atur waktunya kapan tinggal disesuaikan dengan jadwal semua dan kita mempersiapkannya.
Hikoyabi, juga menerangkan stabilitas daerah bahwa dengan begitu kita mengkondisikan daerah ini harus aman, tertib dan terkendali dalam pelaksanaan pemilu, nah ini diperlukan kerjasama semua stakeholder karena memiliki tanggung jawab yang sama untuk merasa bahwa saya terpanggil, saya adalah orang Pemerintah, saya adalah masyarakat awam, saya adalah penyelenggara, tetapi memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk menjaga pemilu itu harus sukses, pemilu itu harus aman, pemilu itu harus damai pemilu itu harus berintegritas dan berkeadilan.
“Oleh karena itu semua pihak mari kita bergandeng tangan dan mari kita beri motivasi yang terbaik untuk penyelenggara pemilu, supaya mereka bekerja dengan baik sehingga pemilu itu bukan kuantitasnya tapi kualitasnya yang diharapkan,” tutup Izak Hikoyabi. (eldan)
Editor: Isco