SENTANI, KABARTANAHMERAH.COM – Menteri BUMN, Erick Thohir digadang-gadang menjadi calon ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Menanggapi hal tersebut, Erick mengaku tidak menolak, tetapi dengan syarat.
Menteri yang sempat diutus Presiden Joko Widodo untuk menemui Presiden FIFA, Gianni Infantino pasca-Tragedi Kanjuruhan, Malang ini menyatakan bahwa dirinya hanya akan maju jika memperoleh banyak dukungan dari pemilik suara atau voters.
“Kalo voters [mendukung] kita perhitungkan. Kan, gini, jangan juga saya melakukan sesuatu tapi enggak dapat dukungan buat apa?” sebut Erick, dikutip dari Detik, Minggu (4/12/2022).
“Kalau kita mau, tapi nggak didukung buat apa? Ya sama aja mimpi di siang bolong,” ujar mantan Presiden Inter Milan tersebut.
Erick mengatakan, dirinya akan mempertimbangkan posisinya yang digadang-gadang tersebut bila ada kebersamaan, tidak ada saling menyalahkan, dan adanya satu kesatuan antara suporter, klub, dan PSSI.
“Kalau didukung kita pikirkan. Tapi harus dengan kebersamaan, jangan saling menyalahkan antara suporter, klub, PSSI, ini mesti jadi kesatuan. Ini transformasi total.” tegasnya.
Berdasarkan hasil survei semi terbuka sebuah Lembaga Indikator Politik Indonesia (IPI), Erick Thohir dianggap layak oleh responden dengan jumlah 24,1 persen. Survei tersebut dilakukan di seluruh provinsi Indonesia dengan jumlah sampel 1.220 orang dengan margin of error sekitar 2,9 persen.
Selain Erick Thohir, Najwa Shihab pun turut masuk ke dalam daftar yang dianggap layak oleh responden untuk maju sebagai Ketua PSSI dengan memperoleh 10,4 persen responden dan menempati urutan kedua. Sementara itu, Ketua PSSI saat ini, Mochamad Iriawan tetap masuk daftar dengan memperoleh 5,4 persen.
Saat calon-calon tersebut diadu popularitasnya, Erick tetap menjadi yang terbaik. Dari tiga nama, Erick, Najwa, dan Iriawan, menteri BUMN tersebut mendapat suara di atas 40,0 persen.
“Erick Thohir dianggap paling pantas sebagai Ketua Umum PSSI di tiap kelompok demografi, wilayah, sebagian besar penyuka olahraga, di tiap kelompok penggemar klub domestik,” tulis IPI, dikutip Minggu (4/12/2022).
Meskipun demikian, nama-nama tersebut tak dapat menjadi acuan untuk Kongres Luar Biasa (KLB) pemilihan PSSI pada 16 Februari mendatang. Para pemilik nama tersebut baru bisa bersaing dalam KLB Pemilihan PSSI jika mengajukan diri atau diajukan oleh votes dan terlah diverifikasi terkait pemenuhan syarat. (Humas Menteri BUMN/eldan)
Editor: Isco