SENTANI, KABARTANAHMERAH.COM – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan pihak Interpol diharapkan untuk mencari dan menangkap Sebby Sambom yang saat ini sedang berada di Papua New Guinea (PNG).
Langkah BPT dan Interpol untuk menangkap Sebby Sambom yang merupakan Jubir TPNPB-OPM ini untuk menindaktegas Kelompok Separatis Teroris (KST) Kodap XXXV Bintang Timur yang sering melakukan aksi teror mulai dari awal tahun hingga pekan kedua Januari 2023 yang membuat gerah TNI-Polri.
Apalagi selama ini aksi-aksi yang dilakukan oleh KST Kodap XXXV Bintang Timur di Pegunungan Bintang ini sangat meresahkan masyarakat dan juga sangat melukai rasa kemanusiaan serta tidak dibenarkan oleh ajaran agama apapun.
Untuk itu, BNPT dan Interpol diminta untuk menangkap Sebby Sambom untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Danrem 172/PWY, Brigjend TNI J. O. Sembiring menegaskan kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Interpol untuk mencari dan menangkap Sebby Sambom yang saat ini sedang berada di PNG.
“Jadi, Sebby Sambom terkait dengan kelompok (KKB) ini. Setelah menamakan diri sebagai kelompok dari Kodap XXXV Bintang Timur, mereka inilah yang melakukan aksi terus-menerus di bawah pimpinan Ananias Ati Mimin.
Kemudian, aksi-aksi teror yang mereka lakukan ini juga harus menjadi bagian tanggung jawab dari Sebby Sambom,” kata Brigjend Sembiring kepada wartawan saat melepas keberangkatan pasukan Satgas Organik ke Oksibil, bertempat di Base Ops Lanud Silas Papare, Kabupaten Jayapura, Jumat, 13 Januari 2023.
Karena itu, Brigjend TNI J. O. Sembiring menilai sosok Sebby Sambom inilah yang memberikan perintah dan menggerakan para KKB (KST) untuk melancarkan aksi teror dan penyerangan kepada warga sipil termasuk merusak atau membakar fasilitas umum milik pemerintah di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
“Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan BNPT dan Interpol agar segera tangkap Sebby Sambom yang ada di PNG. Karena dia (Sebby Sambom) ini terus-menerus mengkoar-koarkan, memberikan semangat (kepada KKB),” ujar Jenderal Bintang Satu yang akrab dengan wartawan ini.
“Dan pasca pertemuan itu, kelompok ini terus melakukan aksi teror di bawah pimpinan Ananias Ati Mimin,” imbuhnya menambahkan.
Sekali lagi, Brigjend Sembiring menegaskan, Sebby Sambom harus bertanggung jawab terhadap aksi-aksi teror yang dilakukan oleh kelompok separatis bersenjata (KSB) yang selama ini melakukan aksi brutal berupa penyerangan terhadap masyarakat sipil dan merusak serta membakar sejumlah fasilitas umum milik pemerintah di wilayah Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Selain itu, Sembiring menjelaskan, belakangan ini aktivitas KKB (KST) yang ada di Pegunungan Bintang sudah dilakukan sejak tanggal 7 Januari lalu dan sudah melakukan beberapa kali aksi teror.
Sebelumnya, kelompok ini juga yang membunuh tiga orang tukang ojek di Kampung Mangabib, Pegunungan Bintang pada medio Desember 2022 lalu.
“Pada tanggal 3 sampai 5 Desember lalu kelompok ini berkumpul, kemudian ada Lamek Taplo, Enos dan Ananias Ati Mimin berkumpul di Perbatasan RI-PNG, yang dipimpin oleh Sebby Sambom.
Kelompok ini yang dulunya mereka menamakan diri bagian dari Kodap XV Ngalum Kupel, dibawah pimpinan lamek Taplo. Namun, kini mereka mengembangkan tiga kodap baru,” kata Danrem 172/PWY.
Sehubungan dengan itu, kata Brigjend TNI J. O. Sembiring, Sebby Sambom masih terkait dengan kelompok tersebut dan kini kelompok itu menamakan diri bagian dari Kodap XXXV Bintang Timur.
Mereka inilah yang melakukan aksi terus menerus, dibawa pimpinan Ananias Ati Mimin.
“Aksi-aksi teror yang mereka lakukan ini juga menjadi bagian tanggung jawab dari Sebby Sambom,” ujarnya. (eldan)
Editor: Isco