Home / OLAHRAGA

Kamis, 8 September 2022 - 11:44 WIB

Profesor Saharudin Itaa Buka Lomba Lari di Stadion Lukas Enembe 

- Penulis

SENTANI, KABARTANAHMERAH.COM – Ketua KONI Papua Kenius Kogoya,SP,M.Si mendelegasikan kewenangannya kepada Ketua Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) KONI Papua, Prof. Saharudin Itaa,M.Kes, AIFO membuka secara resmi lomba lari dalam rangka Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-48 tahun 2022 di Stadion Lukas Enembe, Rabu (7/9/22). Pembukaan lomba lari ditandai dengan pelepasan balon gas dan disaksikan ratusan peserta dan penonton yang menghadiri Stadion Lukas Enembe. 

Ketua Panitia lomba lari dalam rangka Haornas ke-48, Daniel Womsiwor mengatakan impian besar Ketua Umum KONI Papua Keginus Kogoya ingin mengangkat kembali dua cabang olahraga (Cabor) unggulan di Papua yakni atletik dan sepak bola.

“Impian besar Ketua KONI Papua untuk mengangkat kembali olahraga prestasi di Papua untuk mempersiapkan diri menghadapi PON XXI Aceh-Sumut, makanya membuat dua lomba atletik,” jelasnya Daniel Womsiwor kepada wartawan usai membuka lomba lari di Stadion Lukas Enembe.

Dikatakannya, dua Cabor unggulan atletik dan sepak bola merupakan olahraga ikon Provinsi Papua yang saat ini telah ditetapkan sebagai provinsi olahraga. Ia menambahkan panitia yang dibentuk langsung bergerak cepat mengadakan lomba lari dalam rangka Haornas ke-48 tahun 2022.

“Tujuan dari lomba lari ini untuk mempersiapkan atlet atletik Papua di PON XXI nanti,” tegas Dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Uncen itu.

Dirinya merasa bersyukur lomba lari di jalan raya yang digelar dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-77 diikuti 900-an peserta, sedangkan lomba lari saat ini pun pesertanya kurang lebih diikuti 900-an.

“Kita bersyukur peserta yang mengikuti lomba di lintasan lari Stadion Lukas Enembe sekitar 950 peserta. Ini menandakan KONI Papua sangat serius mengembalikan kejayaan atletik Papua untuk dapat mengharumkan nama Indonesia di event internasional,” harapnya.

Jumlah peserta lari saat ini berjumlah 950 peserta, kata Daniel Womsiwor, memecahkan rekor Papua dalam penyelenggaraan lomba lari terbanyak.

“Kami berharap ke depan jumlah ini terus kita pertahankan, dan kalau bisa di tingkatkan,” harapnya lagi.

Mantan pelatih tim sepak bola Uncen Papua yang mampu memenangkan Piala Presiden tingkat mahasiswa sebanyak tiga kali itu berharap hasil dari atlet-atlet yang mengikuti lomba lari ini dapat dimaksimalkan dalam PON XXI Aceh-Sumut sehingga posisi empat besar PON dapat dipertahankan.

“PASI dan KONI Papua punya harapan besar atlet yang kami peroleh saat ini dapat menyumbang medali emas di PON XXI (sehingga) Papua dapat pertahankan posisi di empat besar,” tambahnya.

Daniel Womsiwor menyebut 47 medali emas dipersiapkan Cabor atletik di PON XXI Aceh-Sumut sehingga olahraga ini harus benar-benar diperhatikan dengan baik oleh KONI Papua untuk mendulang medali sebanyak-sebanyak dari Cabor ini.

“Kita harus genjot atletik supaya perolehan medali di PON XXI dapat maksimal dan juga mampu mempertahankan posisi di empat besar. PASI Papua harus melihat agenda yang dibuat KONI Papua sebagai agenda penting ke depan,” tukasnya.

Daniel Womsiwor, Ketua Bidang Sport Science dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) KONI Papua menegaskan aplikasi sport science mutlak dilakukan untuk dapat mencapai target besar yang diharapkan Gubernur Papua Lukas Enembe,SIP,MH pada Olimpiade.

“Target besar bapak gubernur Papua adalah anak Papua mampu memperoleh medali emas pada olimpiade. Meski medali emas itu hanya satu,” ujar Daniel Womsiwor yang juga mantan petinju itu.

“Papua sukses menyelenggarakan PON dan sukses prestasi. Tapi bapak gubernur Papua bilang itu belum sempurna kalau anak Papua belum raih medali emas di olimpiade,” sambungnya.

Mantan pelatih fisik tim sepak bola PON XVIII Riau itu menyebut hari pertama Rabu (7/9) memperlombakan lima (5) nomor yakni 100 m, 200 m, 400 m, 1500 m dan 3000 m putra maupun putri.

“Lomba lari ini diikuti pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum tapi lomba ini (sesuai data yang diperoleh,red) didominasi pelajar dan mahasiswa. Kita tahu usia emas atlet ada di mahasiswa (sehingga) kami berharap kami sebagai panitia dan KONI Papua dapat melirik atlet yang usianya 18-25 sebagai usia emas meraih medali emas di PON XXI dan kejuaraan nasional lainnya,” tandasnya.

Atlet yang mengikuti lomba lari, ujar Daniel Womsiwor, usianya di bawah 23 tahun sehingga diharapkan atlet-atlet ini akan menjadi masa depan Papua di Cabor atletik ke depan.

“Kami sangat-sangat berharap atlet-atlet ini akan menjadi bibit unggul atlet atletik Papua ke depan,” pungkasnya.

Sekadar informasi bahwa sampai berita ini di publish, nomor-nomor lari masih diperlombakan di Stadion Lukas Enembe. Lomba lari dilaksanakan Rabu-Jumat di Stadion Lukas Enembe serta lintasan lari yang dipergunakan tidak hanya di dalam stadion tapi di luar stadion pun panitia digunakan.

 

Penulis : GM

Editor : Isco

Share :

Baca Juga

OLAHRAGA

Sekum Persewar, Penjualan Tiket Masuk Laga Persewar VS Kalteng Putra FC Akan Di Jual Pada Area Stadion Mandala

OLAHRAGA

PON ACEH 2024, Dari Cabor Dayung Papua Tambah 1 Medali

ARTIKEL

Suporter & Masyarakat Minta Bank Papua & PTFI Tidak Terburu-buru Kasih Dana Sponsor Sebelum Ada Perombakan Manajemen

BERITA

Dituding Lambat Siapkan Tim Persipura, Ini Jawab Yan Mandenas

BERITA

Peringati Hari Bhayangkara Ke – 76, Polres Jayapura gelar Lomba Dayung Tradisional

OLAHRAGA

Peduli Sepak Bola, Clief Ohee Berikan Bantuan Ke SSB SPUTNIX Football Club

BERITA

40 Tim Sepak Bola, Siap Meriahkan Turnamen Ondo Heram Cup IV Tahun 2022

ARTIKEL

Sepakbola Papua Sekarang Terancam Gaya Kepemimpinan Tirani