Home / ARTIKEL / HOME

Jumat, 8 Juli 2022 - 11:54 WIB

Mempertahankan Jati Diri Generasi Muda Papua Dan Budaya Di Era Globalisasi

- Penulis

Rudolf Womsiwor ( Sumber Foto : Istimewa )

Rudolf Womsiwor ( Sumber Foto : Istimewa )

Oleh : Rudolf Womsiwor ( Penulis adalah Mahasiswa Univertas Khairun Ternate asal Papua )

Generasi muda merupakan generasi penerus yang eksistensinya sangat menentukan langkah kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara ke depan. Eksistensi generasi muda menjadi pelopor pergerakan dalam  menjaga dan melestarikan budaya sebagai identitas suku bangsanya.

Di zaman globalisasi sekarang peranan generasi muda terutama dalam mengimplementasikan nilai-nilai kebudayaan, dalam zaman sekarang budaya menjadi semakin surut. Secara persoalan generasi muda semakin meninggalkan nilai-nilai kebudayaan nya yang sudah di wariskan nene moyangnya.

Budaya tidak lagi menjadi landasan utama dalam bertindak dan berperilaku dari berbagai segi kehidupan generasi muda. Seharusnya kebiasaan ini dijadikan pedoman dan petunjuk arah bagi semua elemen baik dalam kehidupan individu maupun kelompok masyarakat.

Kondisi faktual saat ini yang menggerus kepribadian generasi sekarang seperti; hilangnya identitas budayanya, seks bebas, narkoba, aibon, begal, yang di lakukan generasi muda. Degradasi kualitas generasi muda saat ini di papua memasuki taraf  yang mengkhawatirkan, yang di tandai dengan melemahnya identitas dan ketahanan budaya.

Lemahnya ketahanan budaya tersebut tercemin antara lain dari lemahnya kemampuan dalam menyikapi dinamika perubahan sebagai akibat dari tuntutan zaman  yang secara kental di warnai oleh derasnya serbuan budaya global.

Globalisasi adalah proses mendunia dari segala macam bidang, bisa berupa informasi, pemikiran, gaya hidup, hingga teknologi. Globalisasi dipengaruhi oleh berbagai perkembangan yang terjadi di suatu negara maupun di dunia internasional

Saat ini pengaruh globalisasi merupakan ancaman serius terhadap ketahanan budaya papua. Perlu di cari format atau konsep untuk melestarikan budaya papua agar tidak terkikis. Kalau tidak, generasi muda papua sebagai penerus akan kehilangan jati diri karena terbius budaya global dan modernisasi.

Kebudayaan lahir dan berkembang dalam kehidupan masyarakat

Bronislaw Malinowski 1884-1942 mendifinisikan kebudayaan sebagai penyelesaian manusia terhadap lingkungan hidupnya serta usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya sesuai dengan tradisi yang terbaik. Dalam ini, malinowskin menekankan dengan alam semesta dapat di generalisasikan secara lintas budaya.

Peran orangtua dalam mengimplementasikan pendidikan karakter di rumah dan memotivasi belajar, baik informal maupun nonformal yang baik dapat menunjang sekolah dalam mengembangkan karakter anak.  Kurangnya peran orangtua dalam bentuk karakter anak di sebabkan oleh kesibukan dan pekerjaan orangtua, sehingga tingkat peratian dan kepedulian terhadap pendidikan karakter di rumah belum optimal.

Orangtua menganggap bahwa pendidikan secara keseluruh di serahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah. Padahal pendidikan adalah tanggung jawab semua pihak, keluarga, masyarakat, stakeholder pemerhati dan sekolah.

Papua di kenal dengan daerah yang memiliki beragam kebudayaan Indonesia mulai dari suku, bahasa, budaya di Papua mulai terkikis dikarekan masuknya budayabudaya luar , banyak orang papua yang terpengaruh oleh budaya luar tersebut.

Pengaruh budaya barat di Indonesia tak terlepas dari teknologi di era globalisasi ini.

Teknologi berkembang pesat dan menjadi sebuah kebutuhan hidup manusia, bercampurnya kebudayaan luar yang datang dan masuk ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia terlebih khsusus masyarakat Papua. Jika kebudayaan tersebut datang dan tidak diatur sedemikian rupa maka bisa jadi akan melunturkan nilai budaya dan jati diri generasi papua atau orang papua itu sendiri. Kehilangan jati diri sama saja kehilangan segalanya, bahkan berakibat ter eliminasi dari bangsa-bangsa lain.

Ini juga bisa menjadi tantangan bagi pemerintah daerah Papua dan negara Indonesia untuk mempertahankan jati diri. Nilai-nilai budaya asli papua mengalami pergeseran akibat arus globalisasi yang kian deras sehingga kadang tidak terkendali.

Sudah banyak budaya-budaya orang barat yang masuk ke Indonesia terlebih ke papua dan ditirukan oleh generasi muda papua. Bisa kita lihat di berbagai media elektronik dan media cetak banyak tontonan yang cenderung merusak, tapi mirisnya ditiru oleh masyarakat papua terutama kalangan remaja dan pemuda, karena tontonan tersebut mereka menginginkan kebebasan dalam pergaulan, berpakaian, bahkan pergi ke clubbing, mabuk-mabukan layaknya budaya barat, ini sangat merusak moral.

Mereka lupa bahwa mereka adalah generasi muda penerus bangsa yang diharapkan dapat menjaga eksistensi generasi di kencah dunia. Mereka lupa dengan budaya  nya sendiri dan betapa pentingnya menjaga nilai-nilai kebudayaan di tanah papua.

Sebagai generasi emas Papua kita memiliki peranan penting untuk mempertahankan jati diri tanah peradaban ini dengan cara menjaga nilai-nilai kebudayaan. Dimulai dari diri kita dengan tidak terpengaruh oleh budaya luar yang negatif, mencintai produk sendiri dengan memakai dan membeli produk yang di buat oleh negara dan kita sendiri, mengenalkan budaya kita seperti tarian, musik, dan masih banyak budaya kita yang bisa kita banggakan. Kita harus memilki sikap dan kesedaran diri untuk mempertahankan jati diri bangsa dan budaya kita dengan begitu jati diri bangsa papua dan budaya kita tetap bertahan di era globalisasi.

Kita berada di jaman yang canggih, di mana kita semua melek teknologi. Kita hidup di jaman atau generasi yang suka exist di dalam dunia maya dan dunia social. Alkitab mencatat bahwa spirit jaman seperti ini sudah ada sejak dulu, fenomena ini tidak hanya muncul pada masa kini saja. Tentu saja packagingnya berbeda, tetapi spiritnya atau kontenya adalah sama.***

Share :

Baca Juga

EKONOMI

Pdt. Albert Suebu : HPSN 2024, Mengingatkan Pesan Bapa Bas “Kita Harus Pilih Pemimpin yang Punya Hati Kepada Lingkungan Hidup”

PAPUA

Dihadiri Ribuan Masyarakat Mappi, Pj. Bupati Michael Gomar, Pimpin Karnaval Nusantara Dalam Rangka Menyonsong HUT RI Ke-79

BERITA

Selama 13 Hari Operasi Lilin Cartensz 2023: Terjadi 3 Kecelakaan, 1 Orang Meninggal Dunia

PENDIDIKAN

Sang Juara Tari Yosim Pancar Meriahkan HUT PGRI ke-79 dan Hari Guru Nasional di Gunung Merah

BERITA

Sampaikan Arahan pada Rapim TNI-Polri, Presiden: Harus Samakan Visi

PENDIDIKAN

Hari Literasi Nasional di Kabupaten Jayapura Ratusan Anak Akan Menabuh Tifa

SOSIAL BUDAYA

Ini Kesan Duta-duta Masyarakat Adat Nusantara Tiba di Jayapura 

PAPUA

Jangan Lupa Kunjungi Stand KPU di Festival Danau Sentani XIII 2023