Alangkah Baiknya Bank Papua & PTFI Tidak Terburu-Buru mengeluarkan Dana Sponsor sampai ada perbaikan di dalam tubuh Manajemen, harus ada juga perwakilan sponsor yg duduk di dalam manajemen agar tatakelola keuangan bisa transparan
Suporter sebenarnya malas ikut campur masalah internal tim ini, masalah yg seharusnya tidak perlu di umbar ke publik akhirnya harus terekspos, khususnya masalah Sponsor, Manajemen kelihatan seperti tidak bekerja sama sekali mengelola tim ini sampai harus merengek-merengek di media membicarakan soal sponsor setiap tahunnya,kalau di bandingkan dengan klub-klub di luar Papua, mereka berbeda jauh sekali dengan manajemen persipura secara khusus soal pengelolaan tim, diluar sana sudah kentara profesional sedangkan Persipura masih terlihat manajemen tarkam.
Di akhir kompetisi seharusnya Persipura itu berbicara, soal perengkrutan pemain dan pelatih agar mendapatkan sebuah kualitas tim yang baik agar mampu bersaing di liga nantinya.,
Manajemen Persipura harus bicara soal target prestasi,pemasaran dan kualitas mutu sebuah tatakelola klub yg baik. tetapi di sini publik di ajak untuk mengikuti curahan hati manajemen yg menurut kami bahwa mereka sebenarnya tidak tau kerja sama sekali tetapi karena satu dan lain hal mereka ada di situ,kita sebagai suporter mempunyai hak juga untuk melakukan fungsi kontrol dalam bentuk kritik kepada mereka agar mereka mampu bisa sadar diri untuk memiliki kinerja yang baik.
PT Freeport Indonesia & Bank Papua Melakukan Sponsor
Karena dasar Persipura adalah bagian dari Masyarakat Papua, PTFI kalau bisa di bilang mengelontorkan biaya CDR yg dimna biaya CSR itu adalah seperti dana hibah yg di khususkan kepada masyarakat papua ( bantuan ) tetapi di salurkan sebagian untuk Persipura karena Persipura adalah bagian dari Masyarakat Papua, sedangkan dari Bank Papua sendiri juga mensponsori Persipura di pegang oleh Walikota dan mempunyai kerja sama terkait pengolaan khasda ( khas daerah ) dimna hampir sebagian besar khasda Jayapura Kota berada di Bank Papua dan di satu sisi, lagi-lagi soal Persipura adalah harkat & martabat Papua jadinya kedua sponsor ini harus menjadi sponsor tiap tahunnya untuk Persipura kalau tidak kita akan tarik semua Khasda Kota ke Bank lain, begitu kira2 bunyi ancamannya.
Sedangkan kalau mau di lihat terkait timbal baliknya Persipura untuk kedua Sponsor ini tidak begitu kentara apa yg sudah di lakukan Persipura kepada Sponsor khususnya PTFI & Bank Papua.?
Kalau hanya sekedar penyertaan logo di baju pastinya itu hal yg biasa saja. Jadi manajemen tidak perlu makan puji dengan cara kerja kalian yg paling buruk itu, pengolaan dana di dalam manajemen juga bagi kami tidak maksimal. Terindikasi ada beberapa hal yg harus di koreksi oleh masyarakat dan sponsor soal KONTRAK PEMAIN.
Banyak para pemain yg mengeluh soal kontrak mereka saat bermain di Persipura, seperti pemotongan hak pemain oleh oknum-oknum dengan alasan yg tidak masuk akal dan nilai kontrak juga sangat rendah, hal seperti ini yg tertutup dari publik selama ini.
Banyak pemain yang telah hengkang karena masalah hak/kesejahteraan ini, Pemain Persipura yang keluar dan bemain di klub luar itu bayaran mereka bisa 3-4x lipat karena di tim luar mereka lebih di hargai dari pada di klub daerah mereka sendiri.
Contoh yg paling menonjol itu seperti,waktu dana sponsor masuk manajemen akan tertutup dan jarang tampil ke media, tetapi saat dana habis mereka akan keluar bersuara menyalahkan sana sini untuk mendapatkan simpati publik, Contoh Dana Sponsor untuk AFC 2021-2022 kalau tidak salah di akhir musim telah di cairkan, yg jadi pertanyaan kenapa dana itu tidak bisa pake pra kontrak pemain, kanapa harus merengek-rengek ke publik dan sponsor lewat media-media online.? padahal tidak tau kerja.
Pastikan besok Manajemen kalian harus ketemu Suporter dan Masyarakat lagi dalam aksi JILID 2, ketemu dan sampaikan bahwa Persipura ini mau bawah kemana dan harus ada perombakan secepatnya !!
SOLIDARITAS MASYARAKAT PAPUA PENCINTA PERSIPURA !
Redaksi/Isco
