SENTANI, KABARTANAHMERAH.COM – PAR Maranatha Asrama Lakukan jalan salib bertempat di halaman Gereja GKI Maranatha Asrama, Kamis ( 14/04/2022).
Ketua PAR Jemaat Maranatha Asrama Yohanis Muay menjelaskan, tujuannya dari jalan salib untuk mengenang kisah sengsara Yesus Kristus sampai akhirnya wafat di kayu salib.
” Ya seperti yang kita ketahui, kita jalan salam salib ini untuk mengenang kembali wafat Yesus Kristus, juga kita bisa merasakan apa yang perna dirasakan Tuhan Yesus walaupun tidak seberat yang di alami- Nya. Ujar Ketua PAR”. Usai prosesi jalan salib.
Untuk di ketahui secara garis besar, Jalan Salib merupakan devosi yang berpusat pada renungan kisah sengsara Tuhan. Biasanya Jalan Salib dilakukan secara berkelompok, diselingi nyanyian kisah sengsara dan berarak layaknya mengiringi Yesus yang memanggul salib ke puncak Golgota.
Rupanya tradisi Jalan Salib sudah dilakukan sejak lama. Seperti dikutip dari laman Katolisitas, sejak abad keempat atau zaman Kaisar Konstantin, peziarah berdoa merenungkan sengsara Yesus di sepanjang jalan yang kini disebut Via Dolorosa.
Jalan Salib pun semakin luas dipraktikkan. Perkembangannya pesat setelah beberapa tempat di Yerusalem dikelola Ordo Fransiskan di 1342. Kemudian banyak Paus merekomendasikan Jalan Salib seperti, Paus Innocentius XI (1686), Innocentius XII (1694), Benediktus XIII (1726), Klemens XII (1731), Benediktus XIV (1742) hingga saat ini.
Penulis : Isco